Semuanya tampak begitu sempurna. Pada tahun 2003 kanker
menghinggapinya, Keke adalah pengidap Rhabdomyosarcoma (Kanker Jaringan Lunak)
pertama di Indonesia. Gadis cantik itu pun berubah menjadi "monster"
hingga terpaksa harus menjalani serangkaian kemoterapi dan radiasi hampir
setahun lamanya, akibatnya, semua rambut Keke sedikit demi sedikit mulai
rontok, kulitnya mengering, dan sering mual-mual. Ketekunan Keke dan
keluarganya membuahkan hasil. Keke dinyatakan sembuh dan bisa kembali menjalani
aktivitas seperti sedia kala.
Tak disangka, setahun kemudian, pada 2004, kanker itu
kembali, lebih parah dan mematikan. Meskipun sudah ditolak di rumah sakit
mana-mana, ayah Keke tidak pernah sekali pun menyerah untuk menyembuhkan
anaknya, terbukti bahwa ia sanggup ke pedalaman bahkan keluar negeri hanya
untuk menyembuhkan Keke. Meskipun ratusan dokter memprediksi bahwa hidup Keke
tidak akan lebih dari tiga bulan, Keke berhasil bertahan untuk lebih dari
setahun. Meskipun pada akhirnya, Keke harus menerima kenyataan bahwa ia memang
tidak dapat disembuhkan karena kanker itu sudah terlalu menyebar. Keke
meninggal dunia pada tanggal 25 Desember 2006.
Keke berusia
13 tahun dan hidupnya tampak sempurna, disayang oleh orang tua dan dua orang
kakak lelakinya dalam kondisi keuangan keluarga yang berkecukupan, serta
memiliki enam sahabat dekat yang kompak dan kekasih bernama Andy (Esa Sigit).
Namun
ternyata berita sedih harus diterima Keke, ternyata ia mengidap penyakit yang
disebut Rhabdomyosarcoma (kanker jaringan lunak) dan sudah berada di stadium 3.
Keke adalah pasien pertama di Indonesia dan dokter menyatakan bahwa usianya
tinggal beberapa bulan lagi. Tapi ayah Keke tak menyerah, Keke pun harus
menjalani tindakan kemotrapi hampir selama setahun yang membuat rambut Keke
rontok, kulit kering dan ia sering merasa perutnya mual. Keke tampak buruk
sekali, kecantikannya hilang. Keke sering mimisan, sulit bernapas dan matanya
memerah lalu berair dan lama kelamaan ada benjolan yang semakin hari semakin
besar di bawah kelopak mata bagian kiri. Walau begitu, ia tetap ingin ikut
ujian sekolah. Bu Megawati sampai memberinya peringkat sebagai ‘Siswi Teladan’.
Ketabahan dan kesebaran Keke mendapat hadiahnya, karena dokter
akhirnya menyatakan Keke sembuh dan dapat beraktivitas seperti biasa.
Namun entah mengapa, kanker kembali menyerang lebih parah setahun berikutny.
Keke tahu ia makin lemah, tapi Keke tak ingin tampak kalah, dan ia berusaha
selalu tegar dan gigih melawan penyakitnya demi keluarga yang dicintainya dan
sahabat-sahabatnya yang setia.
Apalah artinya hidup bila anda hanya memiliki sebuah kesempatan untuk
berpikir
bagaimana anda hidup lebih lama lagi?
ini adalah sebuah kisah nyata yang terjadi
pada seorang anak bernama gitta sassa wanda cantika mantan artis cilik era
tahun 1998an.. gadis cilik berusia 13 tahun yang divonis mengalami kanker ganas
yang nyaris membuat wajahnya menjadi tampak seperti monster. dokter mengvonis
gitta akan mati dalam waktu 5 hari bila tidak melakukan operasi. tapi orang
tuanya tidak tega buat melihat separuh
wajah dari putrinya harus hilang karena
operasi. dan terlebih gitta seorang gadis bagaimana
dia menatap masa depannya.
kasus kanker ganas tersebut baru pertama kali
terjadi di Indonesia. dan menjadi perdebatan
karena kanker tersebut biasa hanya terjadi
pada orang tua. tuhan memang maha adil dengan segala upaya akhirnya orang tua
si anak mendapatkan kesempatan untuk sembuh setelah
bertahan selama 6 bulan melalui kemotrapi
yang bisa kalian bayangkan bertapa menyakitkan sebuah kemotrapi yang terjadi
satu kali bisa membuat rontok semua helai rambut di tubuh.
dan itu terjadi sebanyak 25 kali pada seorang
gadis kecil itu sembuh.
ketika semua orang bersuka cita pada
kesembuhan gitta. rupanya kesempatan sembuh itu hanya sebuah kesempatan. kanker
itu datang kembali dengan menjadi lebih ganas. gitta pun pasrah melewatkan
hidupnya dengan kanker yang semakin mengganas wajahnya hingga menyentuh paru
parunya. hebatnya dari gadis ini. ia nekad ingin sekolah dengan keadaan seperti
ini. hinaan bahkan cacian dari orang orang yang melihatnya tidak ia pedulikan.
yang paling menyedihkan adalah. ketika ujian kenaikan kelas disaat ujian
tangannya tak mampu lagi bergerak hingga hidungnya mimisan ia masih ingin terus
ujian dan lulus naik kelas. tekadnya begitu hebat sampai sampai ibu megawati
memberikan penghargaaan khusus padanya sebagai siswa teladan.
tapi inilah kehidupan. Tuhan punya rencana
lain padanya. dan akhirnya ia harus pergi setelah 3 tahun mendekap dengan
kanker ganas tersebut, bayangkan hidup dengan kanker ganas selama 3 tahun tanpa
pernah mengeluh bahkan ia selalu tegar. hingga Tuhan menjemputnya.
Ketabahan
dan kesebaran Keke mendapat hadiahnya, karena dokter akhirnya menyatakan Keke
sembuh dan dapat beraktivitas seperti biasa. Tak disangka, setahun
kemudian, pada 2004, kanker itu kembali, lebih parah dan mematikan. Meskipun
sudah ditolak di rumah sakit mana-mana, ayah Keke tidak pernah sekali pun
menyerah untuk menyembuhkan anaknya, terbukti bahwa ia sanggup ke pedalaman
bahkan keluar negeri hanya untuk menyembuhkan Keke. Meskipun ratusan dokter
memprediksi bahwa hidup Keke tidak akan lebih dari tiga bulan, Keke berhasil
bertahan untuk lebih dari setahun. Keke tahu ia makin lemah, tapi Keke tak
ingin tampak kalah, dan ia berusaha selalu tegar dan gigih melawan penyakitnya
demi keluarga yang dicintainya dan sahabat-sahabatnya yang setia. Meskipun pada
akhirnya, Keke harus menerima kenyataan bahwa ia memang tidak dapat disembuhkan
karena kanker itu sudah terlalu menyebar. Keke meninggal dunia pada tanggal 25
Desember 2006.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar