Minggu, 02 September 2012

cerita villa hantu

Villa Hantu




                      ~VILLA HANTU~
 
“Sinta main yuk !”
Sesaat setelah sinta mandi. Asal suara bersumber dari sebelah rumah sinta.
“non, tadi ada yang manggil dari sebelah”  kata mbok Ijem.
“iya,bentar lagi ganti baju, oh ya mbok, mbok tau gak itu suara siapa?” kata Sinta
“kalau gak salah, hmmm…………”
“Beberapa saat kemudian,,”
“ayo mbok itu suaranya siapa?” kata Sinta
“oh ya, mbok ingat, itu suara non Lia ,den Bagas, non Fia, dan non Dinda.” Kata mbok Ijem
“oh ya makasih bi, nanti sinta ke sana.” Kata Sinta.
“udah ya non, bibi mau permisi ke dapur dulu.” Kata mbok Ijem.
“ya.” kata Sinta.
“Setelah sepuluh menit.”
 “bi, sinta main ya, tolong bilangin mama y!.” Kata Sinta.
“iya non,” kata bibi.
Setelah sampai di rumah Lia, Sinta mengetok pintu pagar .
“ada apa non Sinta. “kata tukang kebun lia.
“ada Lianya gak pak? “kata Sinta.
“ada, masuk aja! “kata tukang kebun lia.
“makasih .” kata Sinta

Setelah Sinta masuk….
“Lia, Bagas, Fia, Dinda.” Kata Sinta.
“ia,sini masuk.” Kata Lia.
“makasih,” kata Sinta.
Sesaat setelah nyampe kamar Lia.
“ada apa kok mangil aku ke sini?” kata Sinta.
“gak, aku mau kita ngumpul rame-rame” kata Lia.
                                                                * * *
“oh, ya Sinta liburan ini kamu dah jalan-jalan belom?” kata Lia.
“belum emangnya kenapa?” kata Sinta.
“kalau belum kita jalan-jalan aja!” kata Lia.
“ya, udah tapi…… tempat mana yang seru dan mempunyai kenangan yang indah?.” Kata sinta.
“gimana kalau kita ke mall!” kata Bagas.
“gak ah kan udah sering. Iya sih itu seru tapi…. kan gak punya kenangan yang indah.” kata Fia.
“gimana kalau kita ke pedesaan!” kata Dinda.
“setujutuh.” kata Fia dan Sinta.
“oke,sih tapi kan…...” kata Bagas.
“tapi apanya?” kata Fia.
“kalau disanakan sering gak ada jaringannya” kata Bagas.
“ya udah kali mau ikut atau enggak.” kata Sinta
“ya udah deh aku ikut.” kata Bagas.
“hmm…gimanakalau kita disana kita gak boleh bawa fasilitas yang kita miliki.” kata Dinda.
“contohnya apa?” kata Sinta.
“Uang, hp, jam, dan barang-barang yang mahal dan mewah lainnya, sekaligus kita disana belajar mandiri.’’ kata Dinda.
“Setuju!!!.” kata Fia dan Sinta.
“bagaimana kalau kita kesananya besok!” kata Fia.
“yaudah! trus kita bawa apa” kata Dinda
“cemilan secukupnya,dan perlengkapan mandi lainnya.” kata Fia.
“trus kita kesana naik apa?” kata Dinda.
“naik mobil aku aja tapi yang bawa supir aku trus mobilnya pulang lagi setelah sampai disana.” kata Fia.
“trus kalau kita pulang naik apa?’’ kata Dinda.
“ya, naik mobil aku juga nanti aku telefon.” kata Fia.
“telefon?, telefon pake apa?” kata Dinda.
“ya, pake telefon umum yang ada disana lah, kan kita nanti gak boleh bawa hp.” kata Fia.
“ya,udah aku mau pulang dulu ya.”kata Sinta.
“Sinta dari tadi kamu ketawa mulu sama bagas kamu tau gak yang dari tadi kita omongin?” kata Fia . (dengan wajah yang sedang marah)
“ya,ya kita tadi dengerin kok.” kata Sinta dan Bagas. (dengan penuh penyasalan)
“ya,udah sekarang pada pulang gih rapih-rapih untuk besok! jangan ada yang ketinggalan!, jangan bawa barang yang mahal dan bermerek!, satu lagi bawanya jangan banyak-banyak nanti gak muat lagi kalau ditaruh di mobil aku.!” kata Fia.
“oke deh.” Kata Sinta, Bagas, Lia, Dinda.
“ya, udah sana gih pulang siap-siap untuk besok.” kata Fia.
“keesokan harinya….”
“ayu kita berangkat!” kata Fia.
“tunggu dulu Sinta mana?” kata Bagas.
“oh ya dia kan yang paling lama.” kata Fia.
“Sinta ayu berangkat.” Kata Dinda.
“iya bentar” kata Sinta.
“Setelah 10 menit….”
“iya, ayu berangkat!” kata Sinta.
“lama banget sih, ngapain?” kata Lia.
“itu kata aku paling sebentar.” kata Sinta.
“kapan kita nyampe kalau waktu kita cuma untuk nungguin kamu.?” kata Lia.
“ya sudah cepat kita berangkat jangan berangkat terus,kapan nyampenya?” kata Dinda.
“Beberapa saat kemudian…”.
^Sampai di tempat tujuan.^

“akhirnya kita dilindungi dari rumah sampai tempat tujuan ini.” Kata Fia.
“bapak pulang saja, nanti kalau sudah waktunya pulang nanti saya telefon, tolong bilangin mama jangan khawatir sama Fia, karena Fia mau hidup mandiri.” Kata Fia.
“baik non……” kata supirnya Fia.
Sesampainya di pedesaan mereka berlima mencari vila untuk tempat beristirahat. Mereka mencari vila yang paling dekat dengan tempat wisata wisata tapi vila itu ada penghuninya. Mereka berlima tidak percaya. Sudah di beri alamatnya mereka langsung menuju tempat itu
Sesampainya di vila mereka langsung masuk dan ada satu orang yang langsung menyambut mereka, orang tersebut adalah orang yang menjaga vila tersebut. Orang tersebut dipanggil dengan sebutan pak Haryono mereka berlima langsung mendapatkan kamar masing masing. Hari demi hari ada saja kejadian aneh. Pada saat mereka berkumpul bareng,mereka mereka membicara kan tentang vila tersebut. Mereka menanyakan semuanya kepada pak Haryono.
“pak bagaimana asal usul vila ini?” kata Lia,Sinta, Bagas, Fia,dan Dinda.
“begini kata orang ini adalah vila hantu.”kata pak Haryono.
“hah,vila hantu emangnya kenapa?” kata mereka berlima.
“ga tau tapi……….” Kata pak haryono yang membuat anak-anak menjadi penasaran
“tapi apa pak??” kata kelima anak tersebut
“tapi ada sejarahnya ni.”kata pak Haryono.
“bagaimana sejarahnya pak?”kata mereka berlima.
“begini, zaman dulu ada wanita bernama yanti ia adalah penjaga vila ini pada zaman dahulu. Semasa hidupnya ia dikenal sebagai orang yang baik dan ramah dan juga sopan dan ia juga cantik. Pada zaman dahulu vila ini tidak laku palingan hanya 1-5 orang yang datang kesini seperti kalian ini karena zaman dahulu belum ada fasilitas yang memadai ia meninggalkan karena dibunuh oleh orang yang yang tidak dikenal letaknya di kamar yang ada di vila ini setelah ia meninggalkan vila ini diganti oleh adik nyakarena adiknya membutuhkan uang untuk sehari hari akhirnya vila inilah yang dijual kepada bapak. Karena vila ini banyak kejadian yang aneh setelah wanita itu meningalkan adiknya, adiknya menjual vila ini dengan harga yang murah.”kata pak Haryono.
“oh, begitu ceritanya.”kata Fia,Dinda, Lia, Sinta,dan Bagas.
Dinda “ya udah pa, kita ber-5 balik kekamar kita dulu ya pak”
Lia “terimakasih pa, atas informasi nya J
Dan pada suatu hari….

~BERCAK DARAH~

Pada suatu hari, bagas sedang berjalan di sekitar vila yang dia tempati sekarang ini. Dan ketika juga pak haryono sedang mondar mandir di gudang vila tersebut. Bagas bingung.
“mengapa pak Haryono mondar mandir terus ya di sana” kata Bagas
Dan Bagas pun langsung mencari tau apa yang pak haryono lakukan di gudang tersebut, tetapi karena Bagas mempunyai watak yang penakut, bagas pun tidak berani kalau ia pun harus tahunya sendirian.akhirnya basgas pun langsung meminta bantuan kepada teman temannya.
“friends, bantuin gue ya untuk cari tau ,apa yang pak haryono lakukan digudang belakang?” kata Bagas
“ribet banget si gas kenpa ga cari tau sendirian aja apa!” kata Lia
“Li emang nya kamu ga tau kalau bagas kan orang yang penakut, jadinya kan ga berani.kalau disuruh nyari gitu gituan sendirian” kata Sinta.
“bener tu kata Sinta.kamu kayak ga tau aku aja”kata Bagas.
“maaf aku kan lupa. oke deh kita bantuin.”kata Lia.

Dan mereka langsung mencari tau apa yang dilakukan pak Haryono di gudang tersebut.

Kelakuan pak haryono tambah aneh kalian semua pada ngerasa ga sih” kata Bagas.
“maksud kamu gas”kata Lia.
“iya belakangan ini pak Haryono sering marah marah sendiri.gak jelas” kata Bagas.
.”apa ada kaitannya dengan pak haryono sering mondar mandirbdi gudang itu.” kata Sinta
“iya kali ya…..” kata Bagas.
***.
“sudah dapat informasinya belum kalau pak Haryono mondar mandir di gudang itu” kata Bagas.
“tadi sih aku udah nyari sama Fia, tapi aku belum tau pasti” kata Fia
Bagas ”maksud kamu Din?”
Fia ”ia tadi aku sama Lia udah nyari tau, tapi kita baru nyari tau diluarnya, kalau diluarnya sih ga ada apa-apa,tapi kan kita mau cari tau,apa yang dilakukan pak haryono didalam? gra-gara pak Haryono ada dalam ya kita belum masuk juga belum nyari tau……”
Bagas:”ya sudah, kita lanjutin besok aja ya nyari taunya, dah sore nih!”
“Keesokan harinya”
“kringggggggg” jam weker sudah berbunyi dan kini jarum  telah menunjukan pukul 5 pagi Lia, Fia, Dinda, Sinta,dan Bagas.segera bangun dari tempat tidurnya, mereka pun langsunng pergi ke kamar mandi ingin mengambil air wudhu, setelahmereka shalat subuh, mereka segera mandi dan bersiap naik gunung pagi ini
“setelah pulang dari naik gunung”
Sinta:”woy ayu katanya pengen nyari tau!”
Lia:”cepetan aku lagi sibuk banget nih.”
Fia:”sibuk apa sih?”
Lia:”aku punnya banyak tugas,makannya buruan!”
Bagas:”tugas?kita kan kesini mau liburan,bukanya mau ngerjain pr kelompok.”
Lia:”emangnya kalau liburan ga dikasih tugas  apa-apa sama pak djono (dosennya lia ada di kampusnya)?”
Sinta:”iya sih”
Fia:”ya udah ayu buruan”
Prok-prok suara langkah kaki dari lia, sinta, fia, dinda,dan bagas mau melangkah menuju gudang belakang yang terdapat di vila ini.
“sesampainya di gudang”
Bagas:”lia,kamu duluan gih kan kamu kan orangnya pemberani kan kamu tau sendiri kalau aku”
Lia:”ya elah gitu doang”
Sinta:”gelap banget dah ni gudang?”
Fia:”untungnya aku bawa senter”
Bagas:”kamu kenapa ga bilang dari tadi sih”

Setelah beberapa saat….

Bagas: ”apa sih menariiknya gudang ini udah gelap, berdebu, bau lagi”
Lia: ”itu mah kamunya aja kali yang penakut+anak mami”
Bagas:”enak aja”
Fia:”udah-udah, oh bagas besok kamu beli lampu ya buat disini”
Bagas:”iya insya allah,tapi beli lampunya dimana?”
Sinta:”ya di warung lah!”
Fia:”sekarang kita keluar yuk aku gak betah disini!”
Bagas:”yaudah yuk! sama nih”
Lia:”yaudah sekarang bubar dulu, kan dah sore, besok kita lanjutin pagi-pagi, kalian ga kemana-mana kan besok pagi-pagi?”
Bagas,fia,sinta,dinda:”ga”
Lia:”ya sudah”
“keesokan harinya “
Tok,tok,tok……..
“bentar” kata Sinta
“ada apa si? Masih pagi kayak gini udah rebut gedor-godor pintu kamar orang” kata Fia sambil membukakan pintu kamar dengan muka sewot
Bagas ”ia-ia maaf, guys ayo…. Gue penasaran banget nih, apa yang di lakukan pak Haryono di gudang itu”
Lia ”bentar gas kita lagi siap-siap nih, habis shalat subuh”
“cepet ya!!” gas dengan muka cemberut nya
Sinta “masuk dulu gas!!”
Lima menit kemudian
Bagas “lama banget dah lu pada, ayo buruan!”
“iya-iya” Sinta
“jadi cewek ribet banget dah?” Bagas
Prok-prok suara langkah kaki Bagas and the friends menuju gudang belakang
                                    Sesampainya di gudang tersebut…
Bagas “Li lu mauk duluan gih!”
“iya-iya, tapi lu gak lupa kan?” Lia
Bagas “gak lupa apa?”
“kan kemari kita suru lo untuk beli lampu” Sinta
“masih inget gak?” Lia
Fia “jangan-jangan lo lupa lagi?”
Bagas “tenang-tenang, yaelah jangan panik kali!”
Dinda “tenang-tenang, gimana kita bisa tenang, lu kan pelupa orang nya”
Bagas “emang kenapa dah kalau gak ada lampu, harus segitunya ya kalau gak ada bohlam?
“gelap tau, mending lu berani” kata Lia dengan bacotannya
Fia “ya gak bakalan lah, si bagas masuk”
“makannya dah diem aja dah lu gas” kata Sinta dengan nada ngeledek
Bagas “yaudah cepet pasang”
Lia “hahahah lucu banget kalu kita ber-4 yang masang, secara kita cewek, masa ia yang masang cewek. Disini yang cowok cumin elu, jadi elu yang pasang dong!”
“ia gak mungkin banget ikan?” kata Fia dengan ngeledek
Sinta “gini aja deh, kita jalan duluan masuk kedalem nya, entar kalau waktunya masang bohlam itu pekerjaan lu…. Mau gak?”
Lia “ia tuh……. Setuju….”
“okeh…” kata Bagas dengan nada menantang
 Ketika lampu sudah dipasang, dan saklar udah dinyalakan
“apaantuh??” kata Fia dengan nada ketakutan
Lia “kayak dah dah?”
“siapa yang berdarah?” kata Sinta
Bagas “kayak nya gak ada deh”
Kan yang sering keini cumin pak Haryono doing” kata Bagas
Lia “jangan-jangan pak haryono?’
“hust…. Jangan ngarang kamu” Bagas
“apa yang di lakukan pak Haryono ya ditempat ini?” kata Dinda penasaran
Bagas “ia, misterius banget sit tuh orang”
Lia dan Fia “emang”
Dinda “udah ayu cari informasi, niat kita kan kesini kucam pengen cari informasi”
“entar kalau ada yang masuk gimana?, entar kita ketauan lagi..” kata Fia dengan cemas
Sinta “yaudah gini deh, salah satu dari kita ada yang jagain pintu,, siapa yang mau?”
”yang jelas aku gak mau L” kata Bagas takut
“siapa juga yang mau nyuruh lu, kia semua juga tau kali, lu kan penakut orang nya” kata Lia ngeledek
Lia, Fia, Dinda dan Sinta “hahahahahhahahahahahahahahah :-d (terbahak-bahak)”
Bagas “tuh kalian tau L
“yaudah aku aja deh yang jagain pintu” kata Lia dengan berani
Fia “beneran nih kamu kamu? :-\ (ragu-ragu)”
“Lia mah berani, gak kayak Bagas, hahahahaha” kata Dinda ngeledek
“udah-udah jangan ngeledekin Bagas terus, kasian kan dia” kata Sinta bermaksud ngebelain Bagas karena kasiahan
Dinda “asyik dah Bagas ada yang ngebelain, cieeeeeeeee….. sinta sekarang mainnya sama bagas J
“ihhhhhhhhhh, apa sih. Gak jelas dah lu, kita kan sahabatan, sesame teman gak boleh saling ngeledek, entar persahabatan kita gak selurus jalan apa yang kita mau lagi, mau gak lu?” kata Sinta
“ia-ia  maaf L” kata Dinda menyesal
Lia “ia, tapi entar kalau kalian nemuain informasi kasih tau aku y! aku kan juga penegn tau”
Sinta “oke >:- (baik hati)“
                                    Lima menit kemudian…
Lia “guys udah ada informasi belum?”
Bagas “kalau gue sih belum nemuain”
“siapa juga yang nanya sama lo? :-p (mengejek)” kata Dinda ngeledek
Sinta “tuh kan mulai lagi ledek-ledekan nya >-< (naik darah)”
“ :’-( (menangis)“ Bagas
“^_^V” Dinda meminta maaf
“ %-( (bingung), kalian pada ngapain si? Dari tadi berantem mulu kerjaan nya. Udah-udah jangan pada berantem terus. Emang nya gak bisa y kalau tanpa berantem? Selesai-in nya jangan pake berantem-beranteman, pakai cara damai atau dengan cara kekeluargaan aja!” kata Lia
“ia udah-udah, entar ketauan loh!” kata Fia mengajak
“guys nih aku dapet sesuatu di loker ini, ada foto perempuan, tapi……, udah berlumuran darah. Rada gak jelas mukanya” kata Dinda
Sinta “aku juga nemuin baju, tapi bajunya juga dah  berlumuran darah”
Fia “baju laki-laki atau perempuan?”
Bagas “aku juga nemuin kertas, ada tulisannya juga nih”
“bacaannya apa?” kata Lia penasaran
Bagas “tau nih gak jelas, soalnya banayak percakan darahnya”
Lia “berarti kita semua sudah menemukan 3 informas, dari baju, foto, dan surat tulisan tangan”
Sinta “yaudah yuk, sekarang kita pulang aja! Besok kita lanjutin lagi! Tapi besok ada yang ngikutin pak Haryono!”
Fia “ayo, yaudah besok aku deh yang ngikutin pak Haryono”
Bagas ”Tapi jangan sampe ketahuan y!!”
Fia ”oc.”
                                    Keesokan harinya…
Bagas ”Fia kamu sudah siap belum?”
Fia “yuft oke dech :-} (tersenyum lebar)”
                                    Keesokan harinya…
“Fi gmn?” kata Lia penasaran
“ %-( (bingung) apa nya yang gimana?” kata Fia
Lia “kemaren”
Fia “oh kemaren. Gini kemaren kan aku dah ngikutin pak Hrayono sesuai dengan permintaan kalian. Kalian masih inget yang namanya Yanti kan? Yang waktu itu pak Haryono pernah certain.”
“emangnya kenapa?” kata Bagas penasaran
“ternyata dia itu istri nya pak haryono” kata Fia
“ =:o (terkejut) koq bisa?”kata Sinta
Fia “ya bisalah, gini kan kemarena aku dengerin pak Haryono di gudang dan ia memanggil nama Yanti, dan sesekalai ia berbicara tentang istri”
“emangnya dia ngomong apa? Kata Bagas penasaran
Fia “gini: seandainya kau masih ada, aku takan kesepian disini sendiri. Istri ku, ku harap kita bisa bertemu kembali di surge nanti. Yanti-istri ku, kau akan tetap di hati ku selamanya, dan sampai kapan pun”
Akhirnya Bagas and the friends menemukan titik terang atas kisah di gudang belakang villa tersebut.

#bersambung..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar