Qarun adalah
sepupu Nabi Musa, ayahnya bernama Yashar adik kandung Imran ayah Musa. Baik
Musa maupun Qarun masih keturunan Yaqub, karena keduanya merupakan cucu dari
Quhas putra Lewi, Lewi bersaudara dengan Yusuf anak dari Yaqub, hanya berbeda
ibu. Dan ia berkebangsaan Israel.
Awal kehidupan Qarun sangatlah
miskin.Pada suatu kesempatan ia meminta Musa untuk mendoakannya kepada Allah
SWT, yang ia pinta adalah kekayaan harta benda, dan akhirnya permintaan
tersebut dikabulkan oleh Allah SWT.
Namun sayang setelah keinginanya
terwujud, Qarun mempergunakan hartanya dalam kesesatan, kezaliman dan
permusuhan dan membuatnya menjadi orang yang sombong. Hal ini merupakan musibah
dan bencana bagi kaum kafir dan lemah di kalangan Bani Israil.
Dalam memandang Qarun dan harta
kekayaannya, Bani Israil terbagi atas dua kelompok. Kelompok pertama
adalah kelompok orang yang beriman kepada Allah dan lebih mengutmakan apa yang
ada di sisi-Nya. Karena itu mereka tidak terpedaya oleh harta Qarun dan tidak
berangan-angan ingin memilikinya. Bahkan mereka memprotes kesombongan,
kesesatan dan kerusakannya serta berharap agar ia menafkahkan hartanya di jalan
Allah dan memberikan kontribusi kepada hamba-hamba Allah yang lain. Adapun
kelompok kedua adalah yang terpukau dan tertipu oleh harta Qarun karena
mereka telah kehilangan tolok ukur nilai, landasan dan fondasi yang dapat
digunakan untuk menilai Qarun dan hartanya. Mereka menganggap bahwa kekayaan
Qarun merupakan bukti keridhaan dan kecintaan Allah kepadanya, dan mereka
berangan-angan ingin bernasib seperti itu.
Qarun mabuk dan terlena oleh
melimpahnya darta dan kekayaan. Semua itu membuatnya buta dari kebenaran dan
tuli dari nasihat-nasihat orang mukmin. Ketika mereka meminta Qarun untuk
bersyukur kepada Allah atas segala nikmat harta kekayaan dan memintanya untuk
memanfaatkan hartanya dalam hal yang bermanfaat, kabaikan dan hal yang halal
karena semua itu adalah harta Allah, ia justru menolak seraya mengatakan
“Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu karena ilmu yang ada padaku”
Suatu hari, keluarlah ia kepada
kaumnya dengan kemegahan dan rasa bangga, sombong dan congkaknya. Maka
hancurlah hati orang fakir dan silaulah penglihatan mereka seraya berkata,
“Moga-moga kiranya kita mempunyai harta seperti apa yang telah diberikan kepada
Qarun; sesungguhnya ia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar”. Akan
tetapi orang-orang mukmin yang dianugerahi ilmu menasihati orang-orang yang
tertipu seraya berkata, “Kecelakaan yang besarlah bagimu, pahala Allah adalah
lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh.”
Berlakulah sunnatullah atasnya dan
murka Allah menimpanya. Hartanya menyebabkan Allah murka, menyebabkan dia
hancur, dan datangnya siksa Allah. Maka Allah membenamkan harta dan rumahnya ke
dalam bumi, kemudian terbelah dan mengangalah bumi, maka tenggelamlah ia
beserta harta yang dimilikinya dengan disaksikan oleh orang-orang Bani Israil.
Tidak seorangpun yang dapat menolong dan menahannya dari bencana itu, tidak
bermanfaat harta dan kekayaannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar