Al Qur'an Secara Tegas, Menyangkal
Teori Darwin, Jauh Sebelum Darwin Dilahirkan dari Rahim Ibunya
Charles Darwin lahir pada 12 Februari, 1809 di Shrewsbury, England - anak
kelima dari pasangan Robert Waring Darwin dan Susannah Wedgwood. Ibunya meninggal
dunia kala Darwin masih berusia delapan tahun. Ketika Darwin berusia 16 tahun,
ia pun meninggalkan kota kelahirannya dan kemudian belajar ilmu obat-obatan di
Edinburgh University (EU). Namun sayangnya, ia tak melanjutkan studinya di EU
hingga selesai.
Lalu Darwin meneruskan pendidikannya di Cambridge University hingga meraih gelar sarjana. Usai wisuda ia lalu mengadakan suatu "penjelajahan ilmiah" selama lima tahun (1826 - 1831) di Amerika Selatan.Pada 1839, ia pun menikahi saudari sepupunya, Emma Wedgewood. Darwin hidup bersama isteri dan anak-anaknya di Downe, England, kira-kira 15 miles dari London.
Ia menghabiskan masa hayatnya dengan menulis dan menerbitkan karya-karyanya. Pada 1859, karyanya berjudul "On the Origin of Species by Means of Natural Selection" diterbitkan. Buku karyanya banyak dibicarakan orang, dan membuat namanya terangkat. Namun karyanya itu juga menuai kontroversi.Bagaimana tidak, manusia yang ada di muka bumi ini, bagi Darwin adalah merupakan hasil evolusi. Pada 1871 ia menerbitkan buku berjudul "The Descent of Man" yang juga kesohor. Penyakit pun kemudian datang menyerang kala ia berkelana untuk kesekian kalinya ke Amerika Selatan. Ia meninggal pada 19 April 1882 dan dikebumikan di Westminster Abbey.
Teori yang Mengingkari Ayat-ayat Allah
Lalu Darwin meneruskan pendidikannya di Cambridge University hingga meraih gelar sarjana. Usai wisuda ia lalu mengadakan suatu "penjelajahan ilmiah" selama lima tahun (1826 - 1831) di Amerika Selatan.Pada 1839, ia pun menikahi saudari sepupunya, Emma Wedgewood. Darwin hidup bersama isteri dan anak-anaknya di Downe, England, kira-kira 15 miles dari London.
Ia menghabiskan masa hayatnya dengan menulis dan menerbitkan karya-karyanya. Pada 1859, karyanya berjudul "On the Origin of Species by Means of Natural Selection" diterbitkan. Buku karyanya banyak dibicarakan orang, dan membuat namanya terangkat. Namun karyanya itu juga menuai kontroversi.Bagaimana tidak, manusia yang ada di muka bumi ini, bagi Darwin adalah merupakan hasil evolusi. Pada 1871 ia menerbitkan buku berjudul "The Descent of Man" yang juga kesohor. Penyakit pun kemudian datang menyerang kala ia berkelana untuk kesekian kalinya ke Amerika Selatan. Ia meninggal pada 19 April 1882 dan dikebumikan di Westminster Abbey.
Teori yang Mengingkari Ayat-ayat Allah
Al Qur'an diturunkan ratusan tahun sebelum Darwin dilahirkan. Teori manusia
kera dari Darwin adalah sebagian kecil ilmu-ilmu yang tidak sesuai dengan Al
Qur'an, wahyu Allah yang dilantarkan kepada Nabi Muhammad s.a.w. yang tidak
bisa membaca dan menulis (ummi). Hal ini membuktikan Al Qur'an adalah
benar-benar wahyu Allah s.w.t.
Keterangan Al Qur'an tentang Penciptaan
Adam
Para ulama’ telah memberikan pengingkaran atas teori Darwin ini, karena menyelisihi
nash-nash Al-Qur’an, As-Sunnah, dan ijma’ para salaf. Oleh karenanya, Syaikh
bin Baaz dan ulama’ sejawatnya yang tergabung dalam Al-Lajnah Ad-Da’imah
li Al-Buhuts Al-Ilmiyyah wa Al-Ifta’ memberikan jawaban terhadap
pertanyaan seputar teori Darwin dengan menyatakan dengan tegas, “Pendapat
ini tak benar!! Dalil yang membuktikan hal itu (yakni, kebatilan teori Darwin),
Allah -a’ala- telah menjelaskan dalam Al-Qur’an tentang periode penciptaan Adam
seraya berfirman,
"Sesungguhnya misal (penciptaan)
Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam
dari tanah” (QS.
Ali Imraan: 59).
Allah -Ta’ala- berfirman,
“Dan Sesungguhnya kami Telah
menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah”. (QS. Al-Mu’minun:
12).
Allah -Ta’ala- berfirman,
“Sesungguhnya kami Telah menciptakan
mereka dari tanah liat”. (QS. Ash-Shaaffat: 11).
Allah -Ta’ala- berfirman,
“Dan Sesungguhnya kami Telah
menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur
hitam yang diberi bentuk”. (QS. Al-Hijr: 26).
Allah -Ta’ala- berfirman,
“Dia menciptakan manusia dari tanah
kering seperti tembikar”. (QS. Ar-Rahman: 14).
Allah -Ta’ala-’ berfirman,
“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu
berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang
manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi
bentuk. Lalu apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan
kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud”. (QS.Al-Hijr
:28-29).
Inilah periode-periode yang dilalui
penciptaan Adam menurut Al-Qur’an.
Periode Penciptaan Anak Keturunan Adam
Adapun periode-periode yang dilalui
oleh penciptaan anak-cucu Adam, maka Allah -Ta’ala- berfirman,
“Dan Sesungguhnya Kami telah
menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami
jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).
Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami
jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang,
lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia
makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling
baik”. (QS.
Al-Mu’minun: 12-14).
Adapun istri Adam (yakni, Hawwa’), maka
Allah -Ta’ala- pun menjelaskan bahwa Dia menciptakannya dari Adam seraya
berfirman,
“Hai sekalian manusia, bertakwalah
kepada Tuhan-mu yang Telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya
Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan
laki-laki dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada Allah yang dengan
(mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah)
hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan Mengawasi kamu”. (QS. An-Nisaa’:1).
surah 40 (Al-Mukmin) ayat 67:
“Dialah yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian menjadi setetes air mani, kemudian menjadi segumpal darah, kemudian kamu dilahirkan sebagai bayi, kemudian kamu menjadi dewasa sampai tua. Di antara kamu ada yang diwafatkan sebelum tua supaya kamu sampai kepada waktu yang ditentukan (hari kiamat) dan supaya kamu memikirkan.”
“Dialah yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian menjadi setetes air mani, kemudian menjadi segumpal darah, kemudian kamu dilahirkan sebagai bayi, kemudian kamu menjadi dewasa sampai tua. Di antara kamu ada yang diwafatkan sebelum tua supaya kamu sampai kepada waktu yang ditentukan (hari kiamat) dan supaya kamu memikirkan.”
2.
Perkembangan Teori Evolusi
Banyak
hal dan pemikiran ahli lain yang mempengaruhi perkembangan teori Darwin, antara
lain:
- Ekspedisi ke lautan Galapagos ditemukan bahwa perbedaan bentuk paruh burung Finch disebabkan perbedaan jenis makanannya.
- Geolog Charles Lyell (1830) menyatakan bahwa batu-batuan di bumi selalu mengalami perubahan. Menurut Darwin, hal-hal tersebut kemungkinan mempengaruhi makhluk hidupnya. Pikiran ini juga didasarkan pada penyelidikannya pada fosil.
- Pendapat ekonom Malthus yang menyatakan adanya kecendrungan kenaikan jumlah penduduk lebih cepat dari kenaikan produksi pangan. Hal ini menimbulkan terjadinya suatu persaingan untuk kelangsungan hidup. Oleh Darwin hal ini dibandingkan dengan seleksi yang dilakukan oleh para peternak untuk memperoleh bibit unggul.
- Pendapat beberapa ahli seperti Geoffroy (1829), WC Wells (1813), Grant (1826), Freke (1851), dan Rafinisque (1836).
Tahun
1858 Darwin mempublikasikan The Origin yang memuat 2 teori utama yaitu:
1.
Spesies yang hidup sekarang berasal dari spesies lain yang hidup di masa
lampau.
2.
Evolusi terjadi melalui seleksi alam.
Menurut
Darwin, agen tunggal penyebab terjadinya evolusi adalah seleksi alam. Seleksi
alam adalah “process of preserving in nature favorable variations and
ultimately eliminating those that are ‘injurious’”.
Secara singkat, proses evolusi oleh
seleksi alam (Neo Darwinian) terjadi karena adanya:
a. Perubahan frekuensi gen dari satu generasi ke
generasi berikutnya.
b. Perubahan dan genotype yang terakumulasi
seiring berjalannya waktu.
c. Produksi varian baru melalui pada materi
genetic yang diturunkan (DNA/RNA).
d. Kompetisi antar individu karena keberadaan
besaran individu melebihi sumber daya lingkungan tidak cukup untuk
menyokongnya.
e. Generasi berikut mewarisi “kombinasi gen yang
sukses” dari individu fertile (dan beruntung) yang masih dapat bertahan hidup
dari kompetisi.
Implikasi Teori Evolusi Darwin
1. Asal Usul Spesies
Teori utama Darwin bahwa spesies yang hidup
sekarang berasal dari spesies lain yang hidup di masa lampau dan bila diurut
lebih lanjut semua spesies makhluk hidup diturunkan dari nenek moyang umum yang
sama. Seperti yang juga diperkirakan oleh Darwin. Teorinya akan ditentang
banyak pihak. Para penentang teori ini dikategorikan dalam tiga kelompok utama:
a. Kelompok yang berpendapat bahwa teori Darwin
tersebut tidak cukup “ilmiah”.
b. Kelompok “Creationist” yang berpendapat bahwa
masing-masing spesies diciptakan khusus oleh yang Maha Kuasa untuk tujuan
tertentu.
c. Kelompok penganut filsafat “idealist” yang
berpendapat bahwa spesies tidak berubah. Variasi yang ada merupakan tiruan tidak
sempurna dari pola umum “archetypes”. Goethe mengabstaksikan satu archetype
atau Urbild untuk semua tanaman (Urplanze) dan beberapa Bauplane untuk hewan.
2. Seleksi Alam
Darwin mengemukakan bahwa seleksi alam merupakan
agen utama penyebab terjadinya evolusi. Darwin (dan Wallace) menyimpulkan
seleksi dari prinsip yang dikemukakan oleh Malthus bahwa setiap populasi
cendrung bertambah jumlahnya seperti deret ukur, dan sebagai akibatnya cepat
atau lambat akan terjadi perbenturan antar anggota dalam pemanfaatan sumber
daya khususnya bila ketersediaannya terbatas. Hanya sebagian, seringkali
merupakan bagian kecil, dari keturunannya bertahan hidup: sementara besar
lainnya tereliminasi.
Dengan berkembangnya ilmu genetika, teori itu
diperkaya sehingga muncul Neo Darwinian. Menurut Lemer (1958), definisi seleksi
alam adalah segala proses yang menyebabkan pembedaan non random dalam
reproduksi terhadap genotype; atau allele gen dan kompleks gen dari generasi ke
generasi berikutnya.
Anggota populasi yang membawa genotype yang lebih
adaptif (superior) berpeluang lebih besar untuk bertahan daripada keturunan
yang inferior. Jumlah individu keturunan yang superior akan bertambah sementara
jumlah individu inferior akan berkurang dari satu generasi ke generasi lainnya.
Seleksi alampun juga masih bekerja, sekalipun jika semua keturunan dapat
bertahan hidup dalam beberapa generasi. Contohnya adalah pada jenis fauna yang
memiliki beberapa generasi dalam satu tahun. Jika makanan dan sumberdaya yang
lain tidak terbatas selama suatu musim, populasi akan bertambah seperti deret
ukur dengan tidak ada kematian di antara keturunannya. Hal itu tidak berarti
seleksi tidak terjadi, karena anggota populasi dengan genotype yang berbeda
memproduksi keturunan dalam jumlah yang berbeda atau berkembang mencapai matang
seksual pada kecepatan yang berbeda. Musim yang lain kemungkinan mengurangi
jumlah individu secara drastic tanpa pilih-pilih. Jadi pertumbuhan eksponensial
dan seleksi kemungkinan akan dilanjutkan lagi pada tahun berikutnya. Pebedaan
fekunditas, sesungguhnya juga merupakan agent penyeleksi yang kuat karena
menentukan perbedaan jumlah individu yang dapat bertahan hidup atau dan jumlah
individu yang akan mati, yang ditunjukkan dalam angka kematian (Dobzhansky,
1970).
Darwin telah menerim, namun dengan sedikit
keraguan, slogan Herbert Spencer “survival of the fittest in the struggle for
life” sebagai altenatif untuk menerangkan proses seleksi alam, namun saat ini
slogan itu nampaknya dipandang tidak sepenuhnya tepat. Tidak hanya individu
atau jenis yang terkuat tetapi mereka yang lumayan pas dengan lingkungan dapat
bertahan hidup dan bereproduksi. Dalam kondisi seleksi yang lunak atau halus
semua individu atau jenis pembawa genotype yang bermacam-macam dapat bertahan
hidup ketika populasi berkurang. Individu yang fit (individu yang sesuai dengan
lingkungan dapat bertoleransi dengan lingkungan) tidak harus mereka yang paling
kuat, paling agresif atau paling bertenaga, melainkan mereka yang mampu
bereproduksi menghasilkan keturunan dengan jumlah terbanyak yang viable dan
fertile.
Seleksi alam tidak menyebabkan timbulnya material
baru (bahan genetic yang baru yang di masa mendatang akan datang diseleksi
lagi),melainkan justru menyebabkan hilangnya suatu varian genetic atau
berkurang frekuensi gen tertentu. Seleksi alam bekerja efektif hanya bila
populasi berisi dua atau lebih genotype, yang mana dari varian itu ada yang
akan tetap bertahan atau ada yang tereliminasi pada kecepatan yang
berbeda-beda. Pada seleksi buatan, breeder akan memilih varian genetic
(individu dengan genotype) tertentu untuk dijadikan induk untuk generasi yang
akan datang. permasalahan yang timbul adalah dari mana sumber materi dasar atau
bahan mentah genetic penyebab keanekaragaman genetic pada varian-varian yang
akan obyek seleksi oleh alam. Permasalahan itu terpecahkan setelah T.H Morgan
dan kawan-kawan meneliti mutasi pada lalat buah Drosophilia. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa proses mutasi menyuplai bahan mentah genetic yang menyebabkan
terjadinya keanekaragaman genetic dimana nantinya seleksi alam bekerja
(Dobzhansky, 1970).
Seleksi
alam (natural selection) dan mutasi gen
Darwin mendapatkan ide seleksi alam dari pengamatannya terhadap proses pembudidayaan (artificial selection). Menurut Darwin, makhluk hidup harus mampu beradaptasi dengan lingkungannya agar tetap hidup dan berkembang (struggle for existence). Mahkluk yang paling mampu beradaptasi akan tetap muncul, sedangkan yang lemah akan hilang (survival of the fittest). Proses selekesi alam dan juga seleksi buatan (budidaya) memang terbukti menghasilkan hewan-hewan yang lebih baik, misalnya lebih cepat berlari, lebih banyak daging atau telurnya, dll. Namun, seleksi tersebut tidak mampu menciptakan makhluk baru, misalnya dari kambing menjadi kerbau. Karena proses seleksi alam tersebut tidak mampu menjawab perubahan jenis makhluk hidup (misalnya bagaimana kuda muncul dari makhluk lain), kelompok NeoDarwin membuat hipotesis bahwa mutasi atau perubahan gen secara tidak sengaja berperan dalam pembentukan makhluk baru tersebut. Namun ilmu pengetahuan modern membuktikan bahwa mutasi hampir selalu menghasilkan individu-individu yang lebih jelek (abnormal), misalnya sindrom Down (mempunyai tambahan kromosom nomor 21; tingkat kecerdasan rendah), sindrom Klinefelter (XXY; laki-laki mandul dengan perkembangan organ seks yang tidak normal), sindrom Turner (XO; wanita mandul dengan perkembangan organ seks yang tidak normal), penyakit sickle-cell (susunan asam amino tidak normal pada sel darah merah; sel darah merah berbentuk bulat sabit dan mudah menyumbat peredaran darah), sindrom cry du chat (kromosom nomor 5 tidak normal; menangis seperti kucing), dan lain-lain. Bagaimana mutasi yang selalu berakibat buruk tersebut mampu menghasilkan makhluk hidup yang lebih baik, misalnya dari makhluk lebih rendah menjadi manusia? Selain itu, gen atau DNA merupakan bagian yang sangat unik dari makhluk hidup dan sangat sangat kecil kemungkinannya untuk bermutasi secara random dan berulang-ulang dengan menghasilkan begitu banyak makhluk hidup yang berbeda. Hal ini terbukti dari sangat stabilnya gen-gen makhluk hidup (terutama makhluk hidup tingkat tinggi) sampai saat ini.
Bukti fosil
Kelompok Darwin menyatakan bahwa fosil merupakan salah satu bukti terjadinya evolusi makhluk hidup. Menurut Darwin, fosil-fosil tersebut milik dari nenek moyang beberapa makhluk hidup. Sayangnya, bukti fosil tersebut masih belum kuat mendukung teori Darwin, karena secara logika apabila makhluk hidup berevolusi dari makhluk hidup yang sederhana, maka seharusnya akan banyak ditemukan fosil makhluk hidup yang bentuknya merupakan kombinasi dari dua atau tiga jenis makhluk hidup, misalnya fosil mahluk berkepala ikan dan berbadan buaya, fosil manusia purba berekor panjang, dll.
Embriologi perbandingan
Kelompok Darwin juga mengajukan proses perubahan embriologi sebagai bukti terjadinya evolusi. Perubahan selama proses embrio ini (ontogeni) dikategorikan sebagai pengulangan proses dari evolusi (filogeni) atau diistilahkan dengan ontogeny repeats phylogeny. Dengan membandingkan perkembangan embrio dari beberapa makhluk hidup (ikan, katak, ular, burung, babi, dan manusia), mereka melihat bahwa pada awal perkembangannnya setiap embrio tersebut mempunyai proses dan bentuk yang sama. Berdasarkan pengamatan tersebut, mereka menyimpulkan bahwa mahkluk-makhluk tersebut berkembang dan berevolusi dari nenek moyang yang sama. Hanya dengan sedikit perubahan saja selama proses pembentukan embrio tersebut, mahkluk-makhluk tersebut berkembang menjadi makhluk yang berbeda. Namun, hipotesis tersebut kurang dibuktikan secara gamblang dan lengkap. Selain itu, embriologi perbandingan tersebut tidak mampu menjawab mengapa proses perkembangan embrio tiap mahkluk hidup tersebut ternyata stabil dan tidak berubah selama ini. Kalaupun terjadi perubahan, biasanya menghasilkan makhluk yang tidak normal, misalnya fetal alcohol syndrome (FAS), pengaruh thalidomide, dan lain-lain. Faktor-faktor apa yang menyebabkan terjadi perubahan selama embrio pada masa lalu yang mampu menghasilkan jenis baru tetapi tidak terjadi pada masa kini?
Darwin mendapatkan ide seleksi alam dari pengamatannya terhadap proses pembudidayaan (artificial selection). Menurut Darwin, makhluk hidup harus mampu beradaptasi dengan lingkungannya agar tetap hidup dan berkembang (struggle for existence). Mahkluk yang paling mampu beradaptasi akan tetap muncul, sedangkan yang lemah akan hilang (survival of the fittest). Proses selekesi alam dan juga seleksi buatan (budidaya) memang terbukti menghasilkan hewan-hewan yang lebih baik, misalnya lebih cepat berlari, lebih banyak daging atau telurnya, dll. Namun, seleksi tersebut tidak mampu menciptakan makhluk baru, misalnya dari kambing menjadi kerbau. Karena proses seleksi alam tersebut tidak mampu menjawab perubahan jenis makhluk hidup (misalnya bagaimana kuda muncul dari makhluk lain), kelompok NeoDarwin membuat hipotesis bahwa mutasi atau perubahan gen secara tidak sengaja berperan dalam pembentukan makhluk baru tersebut. Namun ilmu pengetahuan modern membuktikan bahwa mutasi hampir selalu menghasilkan individu-individu yang lebih jelek (abnormal), misalnya sindrom Down (mempunyai tambahan kromosom nomor 21; tingkat kecerdasan rendah), sindrom Klinefelter (XXY; laki-laki mandul dengan perkembangan organ seks yang tidak normal), sindrom Turner (XO; wanita mandul dengan perkembangan organ seks yang tidak normal), penyakit sickle-cell (susunan asam amino tidak normal pada sel darah merah; sel darah merah berbentuk bulat sabit dan mudah menyumbat peredaran darah), sindrom cry du chat (kromosom nomor 5 tidak normal; menangis seperti kucing), dan lain-lain. Bagaimana mutasi yang selalu berakibat buruk tersebut mampu menghasilkan makhluk hidup yang lebih baik, misalnya dari makhluk lebih rendah menjadi manusia? Selain itu, gen atau DNA merupakan bagian yang sangat unik dari makhluk hidup dan sangat sangat kecil kemungkinannya untuk bermutasi secara random dan berulang-ulang dengan menghasilkan begitu banyak makhluk hidup yang berbeda. Hal ini terbukti dari sangat stabilnya gen-gen makhluk hidup (terutama makhluk hidup tingkat tinggi) sampai saat ini.
Bukti fosil
Kelompok Darwin menyatakan bahwa fosil merupakan salah satu bukti terjadinya evolusi makhluk hidup. Menurut Darwin, fosil-fosil tersebut milik dari nenek moyang beberapa makhluk hidup. Sayangnya, bukti fosil tersebut masih belum kuat mendukung teori Darwin, karena secara logika apabila makhluk hidup berevolusi dari makhluk hidup yang sederhana, maka seharusnya akan banyak ditemukan fosil makhluk hidup yang bentuknya merupakan kombinasi dari dua atau tiga jenis makhluk hidup, misalnya fosil mahluk berkepala ikan dan berbadan buaya, fosil manusia purba berekor panjang, dll.
Embriologi perbandingan
Kelompok Darwin juga mengajukan proses perubahan embriologi sebagai bukti terjadinya evolusi. Perubahan selama proses embrio ini (ontogeni) dikategorikan sebagai pengulangan proses dari evolusi (filogeni) atau diistilahkan dengan ontogeny repeats phylogeny. Dengan membandingkan perkembangan embrio dari beberapa makhluk hidup (ikan, katak, ular, burung, babi, dan manusia), mereka melihat bahwa pada awal perkembangannnya setiap embrio tersebut mempunyai proses dan bentuk yang sama. Berdasarkan pengamatan tersebut, mereka menyimpulkan bahwa mahkluk-makhluk tersebut berkembang dan berevolusi dari nenek moyang yang sama. Hanya dengan sedikit perubahan saja selama proses pembentukan embrio tersebut, mahkluk-makhluk tersebut berkembang menjadi makhluk yang berbeda. Namun, hipotesis tersebut kurang dibuktikan secara gamblang dan lengkap. Selain itu, embriologi perbandingan tersebut tidak mampu menjawab mengapa proses perkembangan embrio tiap mahkluk hidup tersebut ternyata stabil dan tidak berubah selama ini. Kalaupun terjadi perubahan, biasanya menghasilkan makhluk yang tidak normal, misalnya fetal alcohol syndrome (FAS), pengaruh thalidomide, dan lain-lain. Faktor-faktor apa yang menyebabkan terjadi perubahan selama embrio pada masa lalu yang mampu menghasilkan jenis baru tetapi tidak terjadi pada masa kini?
Khusus tentang kejadian manusia,
menurut teori evolusi Darwin, manusia adalah hewan atau binatang yang lebuh
maju dibandingkan hewan atau spesies lain. Pada tahun 1842 Darwin telah
menyusun kerangka teorinya dalam sebuah buku yang setebal 250 halaman yang
telah diselesaikan pada tahun 1844, yang kemudian ia menerbitkan sebuah buku
dengan judul The Origin of the Species by Means of Natural Selection
pada tahun 1859 dan buku lain dengan judul The Origin of Men pada tahun
1871 yang kemudian terkenal dengan istilah Teori Evolusi Darwin.
Berkaitan dengan asal-usul kehidupan, Darwin secara ringkas memaparkan bahwa:
Berkaitan dengan asal-usul kehidupan, Darwin secara ringkas memaparkan bahwa:
- Kehidupan berasal dari zat-zat organik yang secara bertahap mengalami perubahan menjadi makromolekul organik yang diperkirakan bermula dari lautan.
- Evolusi kimia dimulai dari atmosfer purba dengan beraksinya bahan-bahan anorganik dengan energi dari halilintar membentuk senyawa makromolekul sebagai komponen-komponen pembentuk sel.
- Makromolekul-makromolekul akan terkonsentrasi di cekungan secara progresif, akibat kondisi yang relatif kering dengan bantuan ATP dan enzim-enzim terjadi percepatan reaksi sehingga terbentuk membran struktural serta ibril internal sebagai bagian sel primitif yang merupakan kemungkinan terbentuknya kehidupan pada tahap pertama kali.
- Kemungkinan dimulainya evolusi dari laut ke darat dengan menggunakan analogi perkembangan invertebrata dari air ke darat.
- Perkembangan makhluk hidup secara bertahap dalam jangka waktu lama dari bentuk sederhana menuju bentuk yang kompleks.
- Mekanisme evolusi dilaksanakan melalui seleksi alam oleh peristiwa mutasi gen yang terjadi secara acak dan tidak terduga pada tigkat suatu populasi.
Teori Darwin berdasarkan atas
seleksi alam yang dapat menghasilkan perubahan besar pada organisme setelah
waktu yang lama bahkan pada suatu saat tertentu dapat menghasilkan sspesies
baru. Dia juga mengatakan bahwa semua organisme yang meliputi seluruh tumbuhan
dan hewan yang ada dan pernah ada berkembang dari beberapa atau bahkan satu
satu bentuk yang sangat sederhana melalui proses penurunan dengan modifikasi
melalui seleksi alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar