A. Tujuan
Memeriksa adanya unsur C dan H dalam
sukrosa, glukosa, dan fruktosa
B. Latar Blakang
Senyawa
Hidrokarbon
Senyawa hidrokarbon merupakan
senyawa karbon yang paling sederhana. Dari namanya, senyawa hidrokarbon adalah
senyawa karbon yang hanya tersusun dari atom hidrogen dan atom karbon. Dalam
kehidupan sehari-hari banyak kita temui senyawa hidrokarbon, misalnya minyak
tanah, bensin, gas alam, plastik dan lain-lain.
Bahan yang berasal dari makhluk
hidup umumnya merupakan senyawakarbon. Hal ini dapat dibuktikan dalam kejadian
sehari-hari. Ketika sampel organic seperti kertas, kayu, telur, daging, atau
beras dibakar pada suhu cukup tinggi bahan tersebut menjadi gosong. Hal ini
terjadi karena pemanasan menyebabkan senyawa karbon yang terkandung dalam bahan
tersebut terurai menjadi karbon berwarna hitam.
Keberadaan unsur C, H, dan O dalam
senyawa karbon dapat didefinisikan melalui reaksi pembakaran yang menghasilkan
unsur karbon dan hidrogen. Pembakaran senyawa organik secara sempurna
menghasilkan gas CO2, sedangkan pembakaran senyawa karbon yang tidak sempurna
akan menghasilkan karbon atau zat arang.
Menguji unsur C, H, dan O dalam
suatu senyawa hidrokarbon dapat diketahui dengan cara membakar senyawa tersebut
sehingga terjadi reaksi sebagai berikut :
CxHy + O2(g)
---> CO2(g) + H2O(g)
CxHyO2 + O2(g)
---> CO2(g) + H2O(g)
C. Alat dan Bahan
·
Alat :
a. Tabung reaksi
b. Statif
c. Pipa penghubung
d. Alat pembakar spiritus
·
Bahan :
a. Sukrosa
b. Glukosa
c. Fruktosa
d. Kertas Tembaga (II) sulfat
e. Kapas
D. Cara kerja
I.
Pemanasan
pada sukrosa, glukosa, dan fruktosa
a) Masukan 1 sendok sukrosa kering ke dalam tabung reaksi dan
tutup dengan kapas.
b) Panaskan dasar tabung reaksi sampai sukrosa mencair dan
terjadi perubahan warna serta terlihat embun pada dinding tabung
c) Hentikan pemanasan dan dinginkan, uji embun pada tabung
dengan kertas tembaga (II) sulfat. Amati perubahannya
d) Lakukan langkah kerja dari a) sampai c) pada glukosa dan
fruktosa
II.
Pemanasan
campuran sukrosa, glukosa, dan fruktosa dengan tembaga (II) oksida (CuO)
a) Masukan 1 sendok teh sukrosa dan ½ sendok teh bubuk CuO ke
dalam tabung reaksi dan aduk hingga rata.
b) Tutup tabung reaksi dengan sumbat yang diberi pipa kaca yang
dihubungkan ke dalam tabung reaksi lain yang berisi air kapur.
c) Memanaskan tabung reaksi yang berisi sukrosa dan CuO. Amati
perubahan yang terjadi !
d) Lakukan langkah kerja dari a) sampai dengan c) pada campuran
glukosa dan campuran fruktosa.
E. Hasil
Pengamata
No.
|
Senyawa
|
Hasil Pengamatan
|
|
Pengujian Unsur C
|
Pengujian Unsur H dan O
|
||
1.
|
Sukrosa
|
·
Padat/kristal menjadi cair
·
Cepat berwarna hitam
·
Lebih hitam dari pada glukosa
·
Uap airnya lebih sedikit
dibandingkan fruktosa (sedang)
·
Gelembung pada saat mendidih lebih
banyak dari pada glukosa (sedang)
|
Kertas tembaga (II) berubah warna menjadi lebih biru.
(Sebenarnya kertas tembaga (II) bisa berubah warna menjadi
merah muda tetapi butuh pemanasan yang lebih tinggi lagi).
|
2.
|
Glukosa
|
·
Bubuk berubah menjadi cair
·
Mula-mula pada saat dipanaskan
berwarna coklat kehitaman (karamel) lalu lama kelamaan menjadi warna hitam
·
Proses perubahan warna hitam lebih
lama
·
Uap airnya sedikit dibandingkan
dengan sukrosa
·
Gelembung pada saat mendidih
sedikit
|
Kertas tembaga (II) sulfat berubah warna menjadi oren
menuju merah muda.
|
3.
|
Fruktosa
|
·
Kental menjadi lebih cair
·
Warnanya menjadi lebih
bening/jernih
·
Uapnya paling banyak dibandingkan
dengan sukrosa dan glukosa
·
Gelembung pada saat mendidih lebih
banyak dari pada sukrosa dan glukosa.
|
Kertas tembaga (II) sulfat berubah warna menjadi biru
jernih
|
F. Pembahasan
Dari hasil uji coba, dan tabel diatas, diperoleh data
sebagai berikut :
·
Sukrosa/gula pasir : Dari percobaan
pertama dapat kita lihat bahwa setelah gula pasir (C12H22O11)
dibakar, terbentuk endapan hitam pada tabung reaksi, hal ini disebabkan karena
gula pasir mengandung unsur karbon yang apabila dibakarakan menghasilkan
endapan hitam. Gula pasir yang dibakar juga menghasilkan uap air (H2O),
kertas tembaga (II) sulfat yang bereaksi dengan H2O akan berubah
warna yang semula biru menjadi merah muda ini membuktikan gula juga mengandung
unsur H dan O. Reaksi pembakaranya dapat dituliskan sebagai berikut:
C12H22O11
(s) + 12 O2(g) --------> 12 CO2(g)
+ 11 H2O(l)
·
Glukosa
: Dari percobaan kedua dapat kita amati juga bahwa Glukosa yang dibakar (C6H12O6)
menghasilkan endapan hitam serta uap air (H2O). Terbentuknya
endapan hitam menunjukan bahwa glukosa mengandung unsur C, uap air yang
terbentuk disebabkan oleh unsur H dan O yang terkandung pada glukosa tersebut.
Yang dibuktikan pada kertas tembaga (II) sulfat yang bereaksi dengan H2O akan
berubah warna yang semula biru menjadi merah muda. Reaksi pembakarannya dapat
dituliskan sebagai berikut : C6H12O6 (s) +
6 O2(g) ------> 6 CO2(g) + 6 H2O(l)
· Fruktosa : Dari percobaan yang
ketiga dapat pula kita perhatikan bahwa fruktosa (C6H12O6)
yang dibakar menghasilkan endapan hitam serta uap air (H2O) pada
dinding tabung reaksi. Endapan hitam
terbentuk karena unsur karbon dalam fruktosa bereaksi dengan oksigen (pembakaran), timbulnya uap air disebabkan oleh
reaksi antara oksigen (pembakaran) dengan
unsur hidrogen (H) dan unsuroksigan (O) yang terkandung dalam fruktosa.
Unsur H dan O dapat dibuktikan melalui kertas tembaga (II) sulfat yang bereaksi
dengan H2O akan berubah warna yang semula biru menjadi merah muda.
Reaksinya dapat ditulis sebagai berikut:
C6H12O6
(l) + 6 O2(g) --------> 6 CO2(g) + 6 H2O(l)
Senyawa fruktosa merupakan senyawa
yang paling banyak mengeluarkan uap air, dan gelembung. Ini disebabkan karena
senyawa fruktosa berwujud cair seperti air dan cepat untuk mendidih ini pada
saat mendidih fruktosa paling banyak mengeluarkan gelembung dibandingkan dengan
sukrosa dan glukosa.
Gas CO2 hasil pembakaran
dibuktikan dengan cara melewatkan gas tersebut ke dalam larutan kapur (air
kapur) sehingga larutan kapur yang semula bening berubah menjadi keruh. Reaksi
yang terjadi sebagai berikut: CO2(g) + Ca(OH)2(aq) -------->
CaCo3(s) + H2O(l)
Uap air hasil pembakaran yang terbukti
mengandung unsur H dan O dengan menggunakan kertas tembaga (II) sulfat. Kertas
tembaga (II) sulfat yang semula berwarna biru berubah menjadi merah muda ketika
bereaksi dengan air.
G. Kesimpulan
Dari percobaan diatas dapat
disimpulkan bahwa :
o Setiap
zat yang mengandung unsur karbon akan berubah warna menjadi hitam dan
menghasilkan karbon dioksida (CO2) ketika direaksikan dengan oksigen
(dibakar).
o Zat
yang mengandung unsur H dan O akan mengasilkan uap air (H2O) saat
pembakaran dengan dibuktikan melalui kertas tembaga (II) sulfat yang
direaksikan dengan (H2O) akan berubah warna yang semula biru menjadi
merah muda.
o Sukrosa,
Glukosa, dan Fruktosa merupakan zat yang mengandung unsur C (Karbon) H
(Hidrogen) dan O (Oksigen).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar