1. Pengertian senam
Menurut
asal kata, senam (gymnastics)
berasal dari bahasa Yunani, yang artinya: "untuk
menerangkan bermacam-macam gerak yang dilakukan oleh atlet-atlet yang
telanjang".
2. Sejarah senam
2. Sejarah senam
Dalam
abad Yunani kuno, senam dilakukan untuk menjaga kesehatan dan membuat
pertumbuhan badan yang harmonis, dan tidak dipertandingkan. Baru pada akhir abad ke-19,
peraturan-peraturan dalam senam mulai ditentukan dan dibuat untuk
dipertandingkan. Pada awal Olimpiade modern, senam dianggap sebagai suatu
demonstrasi seni daripada sebagai salah satu cabang olahraga yang teratur.
Senam mulai dikenal di Indonesia pada tahun 1912, ketika senam
pertama kali masuk ke Indonesia pada jaman penjajahan Belanda. Masuknya
olahraga senam ini bersamaan dengan ditetapkannya pendidikan jasmani sebagai
pelajaran wajib di sekolah-sekolah. Dengan sendirinya senam sebagai bagian dari
penjaskes juga diajarkan di sekolah. Senam yang diperkenalkan pertama kali pada
waktu itu adalah senam sistem Jerman. Sistem ini menekankan pada kemungkinan-kemungkinan
gerak yang kaya sebagai alat pendidikan. Lalu pada tahun 1916 sistem itu
digantikan oleh sistem Swedia (yang menekankan pada manfaat gerak),
sebuah sistem yang dibawa dan diperkenalkan oleh seorang perwira kesehatan dari
angkatan laut kerajaan Belanda, bernama Dr. H. F. Minkema. Lewat Minkema inilah
senam di Indonesia mulai tersebar, terutama ketika ia pada 1918 membuka kursus
senam swedia di kota Malang untuk tentara dan guru. Namun demikian, cikal bakal
penyebaran olahraga senam dianggap berawal dari Bandung. Alasannya, sekolah
pertama yang berhubungan dengan senam didirikan di Bandung, ketika pada thun
1922 di buka MGSS (Militaire Gymnastiek en Sporschool). Mereka yang lulus dari
sekolah tersebut selanjutnya menjadi instruktur senam Swedia di
sekolah-sekolah. Melihat perkembangannya yang baik, MGSS kemudian membuka
cabang-cabangnya antara lain di Bogor, Malang, Surakarta, Medan dan
Probolinggo.
Masuknya Jepang ke Indonesia pada tahun 1942 merupakan akhir
dari kegiatan senam yang berbau barat di Indonesia. Jepang melarang semua
bentuk senam di sekolah dan di lingkungan masyarakat, digantikan oleh
“Taiso”. Taiso adalah sejenis senam pagi (berbentuk kalestenik) yang harus
dilaksanakan di sekolah-sekolah sebelum pelajaran dimulai, dengan iringan radio
yang disiarkan secara serentak. Sebelum dan sesudahnya, murid-murid diharuskan
memberi hormat kepada kaisar Jepang, Caranya, dengan aba-aba yang
dikumandangkan yang berbunyi “sei kei rei,” semua murid harus membungkuk
dalam-dalam menghadap utara (Tokyo) di mana kaisar Tenno Heika bersemayam.
Jaman Taiso tidak berlangsung lama. Pada jaman kemerdekaan senam yang
diwajibkan Jepang ditentang di mana-mana. Dengan penolakan ini, semua warisan
pemerintah Belanda akhirnya dipakai kembali di sekolah-sekolah. Peristiwa
penting dalam olahraga senam di jaman kemerdekaan terjadi pada tahun 60-an.
Peristiwa penting pertama adalah didirikannya induk organisasi senam Indonesia
pada 14 Juli 1963. Induk organisasi tersebut disebut PERSANI, yang merupakan
singkatan dari Persatuan Senam Indonesia. Ketua PB Persani pertama adalah Bapak
R. Suhadi. Peristiwa penting kedua terjadi pada tahun 1964, di mana cabang
senam menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan dalam GANEFO
(Games of the New Emerging Forces) yang bisa diartikan sebagai pekan olahraga
negara-negara yang baru muncul. Sebagai mana diketahui, Ganefo adalah produk
pemikiran politik Soekarno (Presiden pertama RI) untuk menggalang kekuatan
negara-negara baru di percaturan international, erta sekaligus sebagai balasan
atas tindakan IOC yang memecat Indonesia dari keanggotaannya. Negara yang
berpartisipasi pada cabang senam tersebut adalah Cina, Rusia, Korea, Mesir, dan
tuan rumah Indonesia. Adapun cabang senam yang dipertandingkan adalah senam
artistik.
Itulah tonggak awal perkembangan senam di Indonesia hingga
sekarang. Dari peristiwa Ganefo itulah senam artistik mulai dikenal luas di
Indonesia, sehingga pada tahun 1969, senam dipertandingkan untuk pertama kalinya
di PON VII di Surabaya. Namun demikian, karena kekhususan alat serta minimnya
sumber daya manusia yang terlibat, perkembangan cabang olahraga senam di
Indonesia seolah berjalan lamban. Ini bisa dilihat dari prestasi pesenam
Indonesia yang tidak pernah mampu berbicara di tingkat dunia, paling-paling
hanya di tingkat SEA Games. Dilihat dari penyebarannya di tingkat nasional
senam juga terbilang lamban, karena hingga saat ini (1999), hanya 18 daerah
tingkat I yang sudah memiliki Pengurus Daerah (Pegda), itupun dengan catatan
hanya 10 Pengda yang tercatat aktif.
5
CABANG SENAM
o
Senam lantai
senam yang dilakukan dilantai dengan
ukuran 12 m x 12 m dan dikelilingi matras selebar 1 m sebagai pengaman. Senam
lantai biasa disebut floor exercise, ada juga yang menyebut tumbling. Unsur
gerakan senam lantai terdiri dari melompat, meloncat, mengguling, menumpu
dengan tangan, dan lain sebagainya.
o
Senam ritmik/senam irama
o Senam
artistic
ü Peralatan Senam
Artistik
ü 1. Bentuk putera ada
6 (enam) alat :
ü - Floor exercise
(lantai)
Ukuran 12x12 m
Ukuran 12x12 m
ü - Pommel horse
(kuda-kuda pelana)
Panjang 1.60 m
Tinggi 1.10 m
Panjang 1.60 m
Tinggi 1.10 m
ü - Rings
(gelang-gelang)
Tinggi 2.55 m
Jarak 0.50 m
Tinggi 2.55 m
Jarak 0.50 m
ü - Horse vault
(kuda-kuda lompat)
Panjang 1.60 m
Tinggi 1.35 m
Panjang 1.60 m
Tinggi 1.35 m
ü - Parallelbar (palang
sejajar)
Panjang 3.50 m
Jarak 0.48 s/d 0.52 m
Tinggi 1.75 m
Panjang 3.50 m
Jarak 0.48 s/d 0.52 m
Tinggi 1.75 m
ü - Horizontal bar
(palang tunggal)
Panjang 2.40 m
Tinggi 2.55 m
Panjang 2.40 m
Tinggi 2.55 m
ü 2. Untuk puteri ada 4
(empat) alat :
ü - Horse vault
(kuda-kuda lompat)
Panjang 1.60 m
Tinggi 1.20 m
Panjang 1.60 m
Tinggi 1.20 m
ü - Uneven bars (palang
bertingkat)
Panjang 2.40 m
Tinggi palang bawah 1.50 m
Tinggi palang atas 2.30 m
Panjang 2.40 m
Tinggi palang bawah 1.50 m
Tinggi palang atas 2.30 m
ü - Balance beam (balok
keseimbangan)
Panjang 5.00 m
Tinggi 1.20 m
Panjang 5.00 m
Tinggi 1.20 m
ü - Floor exercise
(lantai)
Ukuran 12 x 12 m
Ukuran 12 x 12 m
o
Senam aerobic
Biasanya senam aerobik pada umumnya dilakukan tanpa
bantuan alat olahraga, gerakan pada umumnya standar dan dilakukan
berulang-ulang.
o
Senam trampolin
Senam
trampolin merupakan pengembangan dari suatu bentuk latihan yang dilakukan
diatas trampolin. Trampolin adalah sejenis alat pantul yang terbuat dari rajutan
kain yang dipasang pada kerangka besi berbentuk segi empat, sehingga memiliki
daya pantul yang sangat besar.